Subscribe And like my youtube channel :) Subscribe And like You can see in my youtube channel all my video
First Video ( How to Download Minecraft free in PC )
The link >> Click
Second Video ( How to change picture in PC )
The link >> Click
Third Video ( How to add Music in your Youtube Video )
The link >> Click
Fourth Video ( How to Download Growtopia in PC )
The link >> Click
Fifth Video ( How to Screenshot in PC )
The link >> Click
Subscribe and like for more video :)
Josua Blog ( Growtopian )
Rabu, 30 November 2016
Senin, 14 November 2016
Rumput Laut
RUMPUT (GANGGANG) LAUT (SEA WEEDS)
oleh
Josua GT
Josua GT
2.1.1 Struktur Tubuh Rumput Laut
Rumput laut tergolong dalam tanaman tingkat rendah yang masuk dalam divisi Thallophyta. Dari
segi morfologi, antara akar, batang dan daun tidak bisa dibedakan.
Bentuknya hanya menyerupai batang yang disebut thallus. Bentuk thallus
rumput laut bermacam-macam, antara lain bulat seperti tabung, pipih,
gepeng, bulat seperti kantong dan rambut. Thalli ini ada yang tersusun
uniseluler (satu sel) atau ada yang multiseluler (banyak sel).
Percabangan thallus ada yang dichotomous (bercabang dua terus menerus), pectinate (berderet searah pada satu sisi thallus utama), pinnate (bercabang dua-dua pada sepanjang thallus utama secara berselang-seling), ferticillate (cabangnya
berpusat melingkari aksis atau sumbu utama) dan ada juga yang
sederhana, tidak bercabang. Sifat substansi thalli juga beraneka ragam,
ada yang lunak seperti gelatin (gellatinous), keras diliputi atau mengandung zat kapur (calcareous), lunak seperti tulang rawan (cartilagenous), berserabut (spongious) dan lain sebagainya (Aslan, 1998).
Struktur anatomi rumput laut untuk tiap jenis rumput laut berbeda-beda, misalnya pada famili yang sama antara Eucheuma spinosum dengan Eucheuma cottoni. Diantara
kedua jenis ini terdapat perbedaan dalam hal penampang melintang
thallusnya. Perbedaan ini membantu dalam pengenalan berbagai jenis
rumput laut baik dalam mengidentifikasi jenis, genus, ataupun famili,
dan dalam thallus rumput laut juga terdapat pigmen yang digunakan untuk
membedakan kelas dari masing-masing rumput laut. Pigmen yang menentukan
warna pada rumput laut adalah klorofil, karoten, phycoerythrin dan
phycocyanin yang merupakan pigmen utama disamping pigmen yang lainnya.
2.1.2 Sifat-Sifat Reproduktif Rumput Laut secara Umum
Pada tanaman rumput laut dikenal tiga macam pola reproduksi, yaitu:
- Reproduksi generatif (seksual) dengan gamet,
- Reproduksi vegetatif (aseksual) dengan spora, dan
- Reproduksi fragmentasi dengan potongan thallus (stek).
Pergiliran keturunan antara seksual dengan aseksual merupakan pembiakan alami
yang terjadi pada tanaman rumput laut, sedangkan pembiakan secara stek
biasanya banyak dilakukan dalam usaha pembudidayaan rumput laut.
1. Reproduksi Seksual
Proses
reproduksi seksual pada makroalga (termasuk rumput laut) pada umumnya
berlangsung secara anisogami dan oogami yang mana keduanya lazim pula
disebut heterogami. Pada makroalga termasuk rumput laut, gamet-gametnya
dihasilkan oleh organ-organ khusus gametangia yang terdiri atas dua
macam yaitu spermatangia (antheridium) yang menghasilkan sperma, dan
oogonium yang menghasilkan sel telur (Bold dan Wynne, 1985 dalam Swasta,
2003).
Sperma
dan sel telur masing-masing memliki bentuk, ukuran, dan motilitas yang
berbeda. Sperma umumnya ukurannya lebih kecil, berflagela dan tidak
dapat bergerak. Namun demikian, pada alga merah (Rhodophyta),
spermanya tidak berflagela dan dapat bergerak secara ameboid dan
disebut spermatia. Spermatia dihasilkan didalam gametangia kecil yang
disebut spermatangia. Sementara itu, oogonium pada alga merah berbentuk
tonjolan yang disebut trichogyne yang merupakan tempat untuk menerima gamet jantan (sperma). Oogonium pada alga merah lazim disebut Carpogonium, (Bold dan Wynne, 1985 dalam Swasta, 2003).
Pembentukan gamet jantan (sperma) dan gamet betina (ovum) dalam suatu proses perkawinan memiliki dua pola yaitu: 1) monoecious yaitu bilamana sperma dan ovum berasal dari satu individu; 2) dioecious yaitu bilamana sperma dan ovum masing-masing berasal
dari individu yang berbeda. Alga-alga yang melakukan melakukan
perkawinan secara monoecious biasanya disebut alga homothallus,
sedangkan alga-alga yang melakukan perkawinan secara dioecious biasanya
disebut alga heterothallus (Bold dan Wynne, 1985 dalam Swasta, 2003).
Alga
memiliki tiga pola siklus hidup secara seksual. Pada pola siklus hidup
yang pertama terdapat satu tipe individu yang hidup bebas yang bersifat
haploid. Dalam hal ini terjadi pembentukan gamet pada alga yang telah
matang. Gamet-gamet ini kemudian akan menyatu membentuk zigot yang
bersifat diploid dan dapat mengalami dormansi. Bilamana saatnya tiba
(kondisi baik), zigot ini dapat berkecambah, dan pada saat ini intinya
mengalami meiosis sehingga menghasilkan zoospora, alpanospora atau
juvenile yang seperti dengan alga dewasa dan bersifat haploid. Pola
siklus hidup yang pertama ini disebut pula haplobiontik dan dilambangkan dengan symbol H,h dan banyak terjadi pada alga hijau (Chlorophyta) (Bold dan Wynne, 1985 dalam Swasta, 2003).
Pada
pola sikus hidup yang kedua, satu tipe individu alga yang hidup bebas
bersifat diploid. Dalam hal ini meiosis terjadi pada saat pembentukan
gamet (gametogenesis) sehingga gamet bersifat haploid, sedangkan
individunya bersifat diploid. Pada siklus hidup seperti ini dilambangkan
dengan H,d. Individu yang bersifat diploid dapat memperbanyak diri
dengan aseksual. Contoh alga yang memiliki pola siklus hidup seperti ini
adalah alga hijau yang berbentuk tabung, dan alga batu (Fucales) dari divisi Phaeophyta (Bold dan Wynne, 1985 dalam Swasta, 2003). Berikut disajikan bagan daur hidup reproduksi haplobiontik diploid (H,d).
Pada
pola siklus hidup yang ketiga terdapat dua tipe individu yang hidup
bebas yaitu individu pengahasil gamet (gametofit) yang bersiofat haploid
dan individu penghasil spora (sporofit) yang bersifat diploid.
Gamet-gamet yang dihasilkan dapat menyatu membentuk zigot yang tidak
mengalami masa dormansi. Zigot ini kemudian tumbuh menjadi sporofit yang
bersifat diploid. Dalam hal ini, meiosis terjadi pada saat pembentukan
spora (sporogenesis), Spora yang dihasilkan bersifat haploid dan
kemudian berkembang menjadi gametofit. Baik sporofit maupun gametofit
masing-masing dapat memperbanyak dirinya dengan cara aseksual. Pola
siklus hidup seperti ini dikenal dengan diplobiontik yang dilambangkan
dengan symbol D,h+d, dan banyak terjadi pada alga merah (Rhodophyta).
Siklus hidup diplobiontik ini ada dua macam, yaitu isomorphik dan
heteromorphik. Dikatakan isomorphik bilamana gametofit dan sporofit
memiliki kesamaan bentuk, sedangkan heteromorphik bilamana gametofit dan
sporofit masing-masing bentuknya berbeda. Isomorphik dilambangkan
dengan symbol Di,h+d, sedangkan heteromorphik dilambangkan dengan (Bold dan Wynne, 1985 dalam Swasta, 2003). Berikt disajikan bagan tipe daur hidup repdoduksi seksual diplobiontik.
2. Reproduksi Aseksual
Pada
alga, reproduksi aseksual berupa pembentukan suatu individu baru
melalui perkembangan spora, pembelahan sel daan fragmentasi. Pembiakan
dengan spora berupa pembentukan gametofit dari tertaspora yang
dihasilkan dari tetrasporofit. Tipe pembiakan ini umunya terdapat dapa
alga merah. Pada alga yang bersel satu, setiap individu mempunyai
kemampuan untuk membelah diri dan membetuk individu baru. Pada alga
multiseluler seperti Enteromorpha, Polysiphonia, Glacilaria, dan Eucheuma, potongan thallusnya mempunyai kemampuan berkembang meneruskan pertumbuhan (Aslan, 1998).
3. Reproduksi Fragmentasi dengan potongan thallus
Dalam usaha budidaya rumput laut, misalnya marga Eucheuma, Glacilaria, umumnya
dilakukan dengan penyetekan sebagai bibit untuk dikembangbiakan secara
produktif. Dalam hal ini rumpun thalli alga dibuat potongan-potongan
dengan ukuran tertentu (30 – 50 gram) untuk dijadikan bibit. Bibit stek
ini ditanam dengan mengikatkannya pada benang-benang nilon diperairan
dengan jarak tertentu atau pada rak apung. Pertumbuhannya dapat dilihat
dengan bertambah besarnya bibit tersebut. Cepat atau lambatnya
pertumbuhan tergantung pada jenis rumput laut dan mutu lingkungan
penanaman (Aslan, 1998).
2.1.3 Produk Kimiawi yang Dapat Dihasilkan oleh Rumput Laut
Produk kimia yang dihasilkan oleh rumput laut adalah sebagai berikut.
1. Algin
Algin merupakan komponen utama dari getah ganggang cokelat (Phaeophyceae).
Algin merupakan polimer murni dari asam uronat yang tersusun dalam
bentuk rantai linear panjang (Winarmo, 1996). Pada umunya algin terdapat
pada semua spesies ganggang yang tergolong dalam kelas Phaeophyceae. Algin dapat diproduksi dari spesies Macrocytis pyrifera, Laminaria sp. dan Sargasum sp. Algin
berfungsi sebagai bahan penunjang yang dapat dimanfaatkan oleh industri
makanan sebagai makanan dalam kaleng, pembuatan mentega, pembuatan es
krim, pembuatan permen, pembuatan saos, dan lain-lain. Algin juga
berfungsi sebagai bahan tambahan yang dimanfaatkan dalam industri
tekstil, keramik, fotografi, obat pembasmi serangga, bahan pengawet
kayu. Dalam industri farmasi, algin dimanfaatkan untuk pembuatan
suspensi, emulsi, tablet, kapsul, plester, dan filter. Khasiat senyawa
alginat dalam dunia kesehatan adalah pada pembuatan obat antibakteri,
antitumor, penurun tekanan darah tinggi, dan mengatasi gangguan
kelenjar. Hal itu karena unsur-unsur mineral yang terkandung didalamnya
seperti iodium, seng, dan selenium (Winarmo, 1996).
2. Karagenan
Karagenan merupakan produk kimia yang dihasilkan oleh rumput laut dari kelas Rhodophyceae (alga merah). Sumber karagenan untuk daerah tropis berasal dari spesies Eucheuma cottoni yang
menghasilkan kappa karagenan. Karagenan sangat penting peranannya
sebagai stabilitator, bahan pengental, pembentuk gel, pengemulsi dan
lain-lain. Sifat ini banyak dimanfaatkan dalam industri makanan,
obat-obatan, kosmetik, tekstil, cat, dan pasta gigi.
3. Agar
Agar-agar diproduksi dari rumput laut yang terkolong dalam kelas Rhodophyceae (alga merah). Spesies dari kelas Rhodophyceae yang menghasilkan agar-agar yaitu Gracilaria sp., Hypnea sp., dan Gelidium sp. Fungsi
utama agar-agar adalah sebagai bahan pemantap, bahan pembuat emulsi,
bahan pengental dan bahan pembuat gel. Selain itu, agar-agar juga banyak
dimanfaatkan sebagai media pertumbuhan mikroba.Subscribe my youtube channel >> Click
Minggu, 13 November 2016
How to Screenshot in PC
How to Screenshot in PC
* Windows
- Hit the PrtScn button to take a screenshot of the entire screen:
When using Windows, pressing the Print Screen button (located in the
top right of the keyboard) will take a screenshot of your entire screen.
Hitting this button essentially copies an image of the screen to the
clipboard. You’ll then need to paste the image into Word, Paint or some
other image editing program to view, edit or save the image. If you’d
like to capture only the active window press the Alt and PrtScn buttons
together.

- Use the Snipping Tool program to take and edit screenshots: If
you’re having difficulty locating or using the Print Screen key you
might prefer to use Snipping Tool. Snipping Tool is a program that is
included for free with Windows 7,
Windows
Vista and a number of other Windows products. It allows you to take
screenshots easily by clicking New and then selecting the area that
you’d like to screenshot. You can then edit the screenshot, using
highlighter and pen tools. Snipping Tool is just one of numerous tools
available to assist you in taking screenshots. - Some laptops in particular mightn’t have a PrtScn key. The user manual that came with your machine should have instructions on different key combinations that can be used for taking screenshots
* Mac
- Hit the Command, Shift and 3 keys together to take a screenshot of the entire screen: When
using Mac, pressing the Command, Shift and 3 buttons together will take
a screenshot of your entire screen. This screenshot will be
automatically saved to your desktop. Press the Command, Shift and 4 keys
together to take a screenshot of a selected area

- Use the Grab tool to take a screenshot: An alternative to the keyboard shortcuts on Mac is to use the Grab tool. Grab is a program that is included for free with Macs. It allows you to take screenshots easily by clicking Capture and then selecting the type of screenshot that you’d like to take. Grab is just one of numerous tools available to assist you in taking screenshots
Subscribe my youtube channel >> Click
Langganan:
Komentar (Atom)